Sudah menjadi pemandangan yang lumrah, ketika melihat warga
sekitar masyarakat bantaran sungai di daerah Jakarta membuang sampah ke sungai.
Selain itu juga pabrik-pabrik besar seakan berlomba-lomba membuang limbah
mereka ke sungai maupun saluran-saluran perairan tanpa diolah terlebih dahulu. Sungai-sungai
di Ibukota bagaikan “tempat sampah”. Pencemaran air sungai oleh limbah domestik
maupun limbah industri sudah sampai tahap yang memprihatinkan. Masyarakat
seakan tidak peduli akan dampak negatif dari pencemaran sungai ini.
Padahal air adalah sumber kehidupan. Tidak ada mahluk hidup
yang dapat hidup tanpa air. Sehingga pencemaran sungai sebagai salah satu
sumber air dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup.
Apa saja sih dampak negatif dari pencemaran sungai…..?
1. Ekosistem di air akan mati
Ekosistem di air seperti
mikroorganisme, plankton, dan ikan-ikan akan mati karena paparan limbah industri
maupun domestik. Bahkan bisa jadi ikan-ikan tersebut tetap bertahan hidup akan
tetapi mengandung logam berat, zat berbahaya, dan beracun. Sehingga ikan
tersebut jika dikonsumsi dapat membahayakan kesehatan kita.
2. Menyuburkan Gulma (Eceng Gondok dan Ganggang)
Limbah rumah tangga adalah salah satu
penyubur tumbuhnya eceng gondok dan ganggang. Deterjen yang digunakan secara
besar-besaran dapat meningkatkan senyawa posfat dalam air sungai. Senyawa
tersebut merupakan makanan bagi eceng gondok.
Pertumbuhan eceng gondok dan ganggang
yang tidak terkendali hingga menutupi permukaan sungai membuat cahaya matahari
sulit masuk ke dalam air sehingga menghambat proses fotosintesis tumbuhan dalam
air yang menghasilkan oksigen. Tumbuhan dalam air berguna sebagai tempat
makanan atau bertelurnya ikan. Jika tumbuhan mati maka habitat ikan di sungai
akan punah. Material tumbuhan air yang mati akan mengendap dan menyebabkan
pendangkalan.
3. Berkurangnya Pasokan Air Bersih dan Air Minum
Kandungan logam berat maupun zat
berbahaya yang terkandung dalam air sungai dapat merembes ke air tanah sehingga
air tanah akan ikut pula tercemar. Pencemaran air tanah akan menyebabkan air
sudah tidak layak dikonsumsi dan beracun. Sebenarnya alam mempunyai kemampuan
menyaring air bisa lebih steril tetapi karena jumlah pencemaran masal yang
dilakukan manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan ke kondisi semula. Hal
ini membuat air bersih yang layak dikonsumsi menjadi sulit ditemukan.
4. Berkurangnya Estetika Lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang
dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar
yang ditandai dengan bau menyengat. Tumpukan sampah di sungai juga dapat
mengurangi estetika lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar